SENI BUDAYA REOG PONOROGO DAN ASAL-USULNYA

         Seni budaya Reog Ponorogo dan asal-usulnya sesungguhnya memiliki banyak versi. Hal ini sebenarnya lebih disebabkan karena terjadinya percampuran fakta sejarah yang sebenarnya, yang mengangkat tema politik, kekuasaan dan termasuk intrik di dalamnya, bercampur dengan cerita-cerita rakyat yang memang dijadikan sebagai bentuk media komunikasi dalam kisah sejarah tersebut. Media Budaya kali ini akan mencoba menggali lebih jauh mengenai Reog sebagai referensi budaya kita. 

          Seni tradisional Reog bisa jadi diasumsikan sebagai 'reyog' dan direpetisikan menjadi 'reyag-reyog', yang dalam bahasa Jawa bisa berarti sesuatu yang berayun dan bergerak bergantian ke setiap sisi. Hal ini dapat terlihat di gerbang masuk kota Ponorogo, yang dianggap sebagai kota asal Reog. Pada gerbang tersebut terlihat warog dan gemblak, dua sosok utama pada Reog. 

          Hubungan kata ‘rèyog’ dengan Reog Ponorogo, terletak pada gerakan barongan ‘Dhadhak Mêrak’ ketika dimainkan. ‘Dhadhak Mêrak’ berupa kepala macan di bawah seekor burung merak yang sedang mengembangkan keindahan ekornya. Wujud ‘Dhadhak Mêrak’ ketika dimainkan memang sangat atraktif, dengan gerakan yang gesit dan lincah menyambar-nyambar. Nah, dari gerakan ‘Dhadhak Mêrak’ yang meliuk dan menyambar ke sana ke mari itulah kemungkinan nama Reog Ponorogo bermula.

PESAN MORAL YANG DAPAT DI PETIK

          Dari kesenian Reog Ponorogo, terdapat beberapa pesan yang dapat di ambil, yaitu;
         
1.     Sikap pantang menyerah
2.     Mempunyai sifat jujur, baik dalam bertingkah laku
3.     Mempunyai watak yang terpuji
4.     Memiliki jiwa pekerja keras dengan semangat yang tinggi.



Komentar