A. Motivasi Organisasi
Pengertian motivasi dalam organisasi berkisar pada dimensi subyektif, ada di dalam diri setiap individu, yang mendorong lahirnya aktivitas yang lebih efektif dan menciptakan gagasan baru yang belum ada. Motivasi merupakan pendorong utama perilaku seseorang dalam suatu pekerjaan sehingga lebih efektif dan berkembang. Seorang pekerja menjadi rajin atau tidak rajin, kreatif atau tidak kreatif, dapat ditelusuri lewat motivasi yang ada di dalam dirinya. Perhatian serius pada masalah motivasi membuat pimpinan di suatu organisasi dalam memanfaatkan motivasi di dalam diri tiap pekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
B. Teori Motivasi Organisasi
1. TEORI ABRAHAM MASLOW (1943 ; 1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah.
- Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
- Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
- Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
- Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
- Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan, kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
2. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor yaitu :
- Faktor higiene (faktor ekstrinsik), memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya.
- Faktor motivator (faktor intrinsik), motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dan lain-lain.
3. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a.karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b.karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c.Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d.Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a.karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b.Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
c.Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d.Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
4. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
5. TEORI ACRHIEVEMENT THEORY MC CLELLAND (1961)
Yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur).
Sumber :
http://setabasri01.blogspot.co.id/2011/01/motivasi-adalah-dimensi-subyektif-ada.html
ttps://wijayaswy.wordpress.com/2014/01/19/teori-motivasipengertian-kepemimpinantipe-pemimpinpengertian-komunikasihambatanklasifikasifaktor-yang-mempengaruhi-organisasi/
http://st33wiyas.blogspot.co.id/2011/05/teori-motivasi-organisasi.html
Komentar
Posting Komentar